Buku Kriya Keramik Jilid 3 Kelas 12 SMK

SMK Kelas 12

Buku Kriya Keramik Jilid 3 Kelas 12 SMK
Kelas 12
Pengarang Wahyu Gatot Budiyanto,dkk
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Baca Online Beli di Shopee

File akan tersedia dalam:

detik

AD.

Buku Terkait
4.9
Berikan Penilaian
Star Star Star Star Star

Materi Kriya Keramik Jilid 3

KATA SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
SINOPSIS xix
DISKRIPSI KONSEP PENULISAN xxv
PETA KOMPETENSI xxix

JILID 1
1. MEMBUAT NIRMANA 1
1.1. Mengeksplortasi garis dan Bidang 6
1.1.1. Garis 6
1.1.2. Bidang 8
1.2. Menggambar huruf 11
1.2.1. Pemahaman terhadap jenis, karakter dan anatomi
masing-masing huruf11
1.2.2. Menggambar Huruf, Logo, Inisial, dan Slogan 15
1.3. Menggambar Alam Benda 25
1.3.1. Alat dan bahan 25
1.3.2. Menggambar dengan memperhatikan arah cahaya 25
1.3.3. Menggambar dengan arsir/gelap terang 26
1.3.4. Menggam bar dengan memperhatikan proporsi dan
komposisi dengan tepat.27
1.4. Menggambar Flora Fauna 28
1.4.1. Pemahaman obyek-obyek sesuai bentuk dan
karakternya28
1.4.2. Menggambar flora dan fauna sesuai bentuk, proporsi,
anatomi, dan karakternya.29
viii1.5.Menggambar Manusia 31
1.5.1. Menggambar manusia dengan proporsi 31
1.5.2. Menggambar bagian dari tubuh manusia 31
1.6.Membuat Nirmana Tiga Dimensi 33
1.6.1. Ruang lingkup bidang bersaf/berjajar dalam nirmanan
ruang.33
1.6.2. Konstruksi dan Perakitan 38

2. MENGGAMBAR TEKNIK 41
2.1.Menggambar Proyeksi 43
2.2.Menggambar Perspektif 47
2.2.1. Gambar perspektif satu titik hilang 48
2.2.2. Gambar perspektif dua titik hilang 49
2.2.3. Gambar perspektif tiga titik hilang 49
2.3.Menggambar Gambar kerja
50
2.3.1. Gambar Proyeksi 50
2.3.2. Gambar perspektif 50
2.3.3. Menentukan garis, ukuran dan skala 51
2.3.4. Format penampilan gambar 59
3. MENGGAMBAR ORNAMEN 61
3.1.Menggambar Ornamen Primitif 61
3.1.1. Pengetahuan tentang ornamen Primitif 61
3.1.1. Penempatan ornament primitive pada sebuah bidang 62
3.1.2. Konsistensin pengulangan bentuk yang diterapkan
pada ornamen primitif63
3.2.Menggambar Ornamen Tradisional dan Klasik 65
3.2.1. Latar belakang sejarah ornamen tradisional dan klasik 65
3.2.2. Ornamen Tradisional dan Klasik yang ada di Indonesia 66
3.3.Menggambar Ornamen Modern 70
4. PENDAHULUAN 75
ix 4.1.Keramik 75

4.2.Materi Buku 79
5. SEJARAH KER AMIK 83
5.1.Sejarah Singkat Keramik Dunia 86
5.2.Keramik Seni Kuno 88
5.3.Penemuan Keramik 88
5.4. Keramik di Beberapa Belahan dunia 89
5.4.1. Timur dekat (near east) 89
5.4.2. Timur jauh(far east) 93
5.5. Sejarah Keramik di Indonesia 98
5.5.1. Jaman Penjajahan Belanda 102
5.5.2. Jaman Pendudukan Tentara Jepang 103
5.5.3. Jaman Pemerintahan Republik Indonesia 103
6. TANAH LIAT 107
6.1.Asal-usul Usul Tanah Liat 107
6.1.1. Proses Pembentukan Tanah Liat secara Alami 107
6.1.2. Pembentukan Meneral- Mineral Kulit Bumi 108
6.1.3. Peranan Tenaga Endogen dan Eksogen terhadap
Pembentukan Tanah Liat109
6.1.4. Proses Terbentuknya Tanah Liat Primer dan Sekunder 110
6.2.Jenis-Jenis Tanah Liat 115
6.2.1. Perubahan Fisika Tanah Liat Primer dan Sekunder
Setelah Dibakar115
6.2.2. Sifat-Sifat Umum Tanah Liat 118
6.2.3. Jenis, Sifat, Fungsi Tanah Liat dan BahanLain 128
6.3.Pengembangan Formula Badan Tanah Liat 134
6.3.1. Campuran Sistem Garis (Line Blend) 135
6.3.2. Campuran Sistem Segitiga (Triaxial Blend) 135
6.4.Badan Tanah Liat
138
x6.4.1. Badan Keramik Earthenware138
6.4.2. Badan Keramik Stoneware141
6.4.3. Badan Keramik Porselin 145
6.5.Problem Badan Tanah Liat dan Perbaikannya 147

JILID 2
7. PENGUJIAN DAN PENYIAPAN CLAY BODY 149
7.1.Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja 150
7.1.1. Peralatan 150
7.1.2. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 156
7.2.Bahan 156
7.3.PengujianClay Body158
7.3.1. Pemilihan Formula (Campuran) Clay Body159
7.3.2. PenyiapanClay Body untuk Pengujian 161
7.3.3. Pengujian Plastisitas Clay Body163
7.3.4. Pengujian Susut Kering Clay Body166
7.3.5. Pengujian Suhu Kematangan Clay Body170
7.3.6. Pengujian Susut Bakar Clay Body177
7.3.7. Pengujian Porositas Clay Body180
7.3.8. Analisis Hasil Pengujian Clay Body182
7.4.
PenyiapanClay Body 183
7.4.1. PenyiapanClay Body dari Tanah Liat Alam secara
Manual Basah184
7.4.2. PenyiapanClay Body dari Tanah Liat Alam secara
Manual Kering187
7.4.3. Penyiapan Clay Body dari Tanah Liat Alam secara
Masinal Basah 189
7.4.4. Penyiapan Clay Body dari Prepared Hard Mineral
secara Masinal Basah 193
7.4.5. Penyiapan Clay Body untuk Teknik Pembentukan
Cetak Tuang196
xi 8. PEMBENTUKAN BENDA KERAMIK 203
8.1. Peralatan Pembentukan 204
8.1.1. Alat Bantu 205
8.1.2. Alat Pokok 207
8.1.3. Perlengkapan 212
8.1.4. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 214
8.2. Bahan 215
8.2.1. Persyaratan Tanah Liat 216
8.2.2. Penyiapan Tanah Liat 216
8.3. Pembentukan dengan Teknik Pijit (Pinching) 219
8.3.1. Peralatan 221
8.3.2. Bahan 221
8.3.3. Proses Pembentukan 222
8.4. Pembentukan Teknik Pilin (Coiling) 224
8.4.1. Teknik Membuat Pilinan Tanah Liat 225
8.4.2. Peralatan 226
8.4.3. Bahan 226
8.4.4. Proses Pembentukan 226
8.5. Pembentukan Teknik Lempeng (Slab Building) 232
8.5.1. Peralatan 234
8.5.2. Bahan 235
8.5.3. Proses Pembetukan 235
8.6. Pembentukan dengan Teknik Putar Centering 245
8.6.1. Peralatan 247
8.6.2. Bahan 247
8.6.3. Fungsi Tangan dalam Pembentukan Teknik Putar 247
8.6.4. Pemasangan Alas Pembentukan 248
8.6.5. Tahap Pembentukan Teknik Putar 250
8.6.6. Pembentukan Silindris 252
8.6.7. Pembentukan Mangkok 257
8.6.8. Pembentukan Piring 264
xii8.6.9. Pem bentukan Vas 269
8.6.10. Pembentukan Wadah Bertutup 273
8.6.11. Bentuk Bibir Benda Keramik (Lip) 279
8.6.12. Bentuk Kaki Benda Keramik (Foot) 280
8.6.13. Trimming dan Turning 281
8.6.14. Penggabungan Dua Bentuk Hasil Putaran 282
8.6.15. Penggabungan Hasil Bentuk Putaran dengan Bagian
Lain288
8.6.16. Problem Pembentukan Teknik Putar dan Perbaikannya 304
8.7. Pembentukan dengan Teknik Putar Pilin 307
8.7.1. Peralatan 307
8.7.2. Bahan 308
8.7.3. Proses Pembentukan 308
8.8. Pembentukan dengan Teknik Putar Tatap 313
8.8.1. Peralatan 314
8.8.2. Bahan 314
8.8.3. Proses Pembentukan 314
8.9. Pembentukan dengan Teknik Cetak 319
8.9.1. Peralatan 320
8.9.2. Bahan 320
8.9.3. Penyiapan Gips 322
8.10. Pembentukan dengan Teknik Cetak Tekan 323
8.10.1. Proses Pembuatan Model 324
8.10.2. Proses Pembuatan Cetakan 326
8.10.3. Proses Pencetakan 327
8.11. Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang 329
8.11.1. Peralatan 331
8.11.2. Bahan 332
8.11.3. Proses Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang
Model Bebas332
8.11.4. Proses Pembuatan Model 334
8.11.5. Proses Pembuatan Cetakan Gips 335
xiii 8.11.6. Proses Pencetakan 338
8.11.7. Pembentukan dengan Teknik Cetak Tuang Model
Bubut339
8.11.8. Proses Pembuatan Model Bubut 340
8.11.9. Proses Pembuatan Cetakan Gips 344
8.11.10. Proses Pencetakan Benda Keramik 347
8.12. Pembentukan dengan Teknik Jigger-Jolley 349
8.12.1. Bagian-bagian dari Alat jigger-jolley 351
8.12.2. Peralatan 353
8.12.3. Bahan 353
8.12.4. Proses Pembentukan 353

JILID 3
9. DEKORASI KERAMIK 359
9.1. Peralatan 360
9.1.1. Alat Bantu 360
9.1.2. Alat Pokok 365
9.1.3. Perlengkapan 366
9.1.4. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 368
9.2. Bahan 369
9.2.1. Tanah liat 369
9.2.2. Slip Tanah 370
9.2.3. Pewarna 371
9.2.4. Air 373
9.3. Dekorasi Pembentukan374
9.3.1. Dekorasi Marbling body375
9.3.2. Dekorasi Nerikomi380
9.3.3. Dekorasi Agateware383
9.4. Dekorasi Tanah Liat Plastis386
9.4.1. Dekorasi Teknik Faceting386
9.4.2. Dekorasi Teknik Combing389
xiv9.4.3. Dekorasi Teknik Feathering391
9.4.4. Dekorasi Teknik Marbling392
9.4.5. Dekorasi Teknik Impressing393
9.4.6. Dekorasi Teknik Relief396
9.5. Dekorasi Badan Tanah Liat Leather Hard398
9.5.1. Dekorasi Teknik Sqraffito 398
9.5.2. Dekorasi Teknik Toreh Lapis (Inlay)399
9.5.3. Dekorasi Teknik Engobe402
9.5.4. Dekorasi Teknik Ukir (Carving)405
9.5.5. Dekorasi Teknik Tembus (Piercing)408
9.5.6. Dekorasi Teknik Gosok (Burnishing)409
9.5.7. Dekorasi Teknik Embossing411
9.6. Dekorasi Glasir413
9.6.1. Dekorasi Underglaze413
9.6.2. Dekorasi Over Glaze415
9.6.3. Dekorasi In Glaze417
10.GLASIR421
10.1. Pengertian Glasir421
10.2. Keseimbangan Glasir422
10.3. Bahan Glasir 425
10.4. Bahan Pewarna Glasir427
10.4.1. Oksida Pewarna427
10.4.2. Pewarna Stain/Pigmen431
10.5. Jenis -jenis glasir432
10.5.1. Menurut Cara Pembuatan432
10.5.2. Menurut Temperatur Pembakaran432
10.5.3. Menurut Bahan yang Digunakan433
10.5.4. Menurut Kondisi Pembakaran433
10.5.5. Menurut Sifat Setelah Pembakaran:433
10.6. RO Formula434
10.6.1. Sumber RO435
xv 10.6.2. Sumber R2O3436
10.6.3. Sumber RO2437
10.7. Resep dan Formula Glasir437
10.7.1. Formula Glasir Suhu Rendah438
10.7.2. Formula Glasir Suhu Menengah439
10.7.3. Formula Glasir Suhu Tinggi442
10.8. Campuran Glasir443
10.9. Hitung Glasir 444
10.9.1. Rumus Seger 444
10.9.2. Unity Formula 444
10.9.3. Perhitungan Glasir Sederhana. 445
10.9.4. Perhitungan Glasir dari Formula ke Resep. 446
10.9.5. Perhitungan Glasir dari Resep ke Formula 447
10.9.6. Limit Formula 448
10.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Glasir 449
10.10.1. Bahan-bahan yang digunakan 449
10.10.2. Badan Tanah Liat untuk Barang Keramik 449
10.10.3. Panas dalam Ruang Pembakaran 450
10.10.4. Tipe Tungku dan Bahan Bakarnya 450
10.10.5. Atmosfer Tungku 450
10.10.6. Penerapan Glasir 451
11. PENYIAPAN GLASIR DAN PENGGLASIRAN 453
11.1. Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja454
11.1.1. Peralatan 454
11.1.2. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 457
11.2. Bahan 458
11.2.1. Bahan Mentah Glasir 459
11.2.2. Bahan Pewarna Glasir 461
11.3. Penyusunan Campuran Glasir 463
xvi11.3.1. Menurut Perbandingan Bahan-Bahan yang Dipakai 463
11.3.2. Menurut Perbandingan Rumus Unsur 463
11.3.3. Menurut Rumus Segger 464
11.4. Penyiapan Glasir 466
11.4.1. Bahan 468
11.4.2. Proses Penyiapan Glasir 469
11.5. Teknik Pengglasiran 471
11.5.1. Teknik Tuang (Pouring) 474
11.5.2. Teknik Celup (Dipping) 476
11.5.3. Teknik Semprot (Spraying) 477
11.5.4. Teknik Kuas (Brush) 478
11.6. Kesalahan dalam Pengglasiran dan Cara
Mengatasinya481
12.TUNGKU DAN PEMBAKARAN 485
12.1. Tungku Pembakaran 485
12.1.1. Klasifikasi Tungku 487
12.1.2. Kiln Furniture 490
12.1.3. Pengukur Temperatur (Suhu) 493
12.2. Pembakaran 499
12.2.1. Pengertian Perubahan Keramik (Ceramic Change) 499
12.2.2. Perubahan yang Terjadi pada Pembakaran Keramik 500
12.2.3. Tahap Pembakaran Biskuit 501
12.2.4. Prinsip-Prinsip Reaksi Pembakaran 502
12.2.5. Pembakaran Tunggal Single Firing 504
12.2.6. Sirkulasi Api 505
12.2.7. Grafik Pembakaran 507
12.2.8. Problem Pembakaran Biskuit dan Pemecahannya. 508
12.3. Penyusunan dan Pembongkaran Benda dari dalam
Tungku Pembakaran509
12.3.1. Peralatan dan Kiln Furniture 510
12.3.2. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 510
xvii 12.3.3. Bahan 511
12.3.4. Penyusunan Benda dalam Tungku Pembakaran 512
12.3.5. Pembongkaran Benda Keramik dari dalam Tungku
Pembakaran514
12.3.6. Membereskan Pekerjaan 516
12.4. Pengoperasian Tungku Pembakaran 516
12.4.1. Pengoperasian Tungku Bahan Bakar Padat (Kayu) 516
12.4.2. Pengoperasian Tungku Bahan Bakar Cair (Minyak
Tanah)519
12.4.3. Pengoperasian Tungku Bahan Bakar Gas 528
12.4.4. Mengoperasikan Tungku Bahan Bakar Listrik 533
12.5. Kesalahan dalam Pembakaran dan Cara Mengatasi 541
12.5.1. Beberapa Kesalahan pada Tahap Pembakaran 541
12.5.2. Penanggulangan Kesalahan pada Tahap Pembakaran 541
12.5.3. Lubang yang Muncul pada Permukaan (Spit out) 541
13. PENUTUP 543
LAMPIRAN
A. Daftar Pustaka
B. Daftar Tabel
C. Daftar Gambar
D. Produk Keramik
E. Bahan Keramik Beracun
F. Kesalahan-Kesalahan dalam Pembuatan Keramik dan
Perbaikannya
G. Unsur, simbol, dan Berat Atom (BA)
H. Formula dan Berat Ekuivalen Bahan-Bahan Keramik
I. Problem Badan Tanah Liat dan Perbaikannya
J. Kegunaan Bahan Tanah Liat dalam Badan Keramik
K. Sifat-Sifat Beberapa Jenis Tanah Liat Secara Umum
L. Glosarium